Maria Dominique menulis buku ini dengan CINTA. Cinta yang membuncah terhadap NKRI, terhadap nasionalisme, terhadap rakyat di perbatasan, para tentara dan orang-orang yang dicintainya. Dari dunia wartawan gaya hidup dan sosialita yang membesarkan namanya, Maria seperti hilang ditelan bumL Namun tiba-tiba ia muncul dengan tulisan sdai Ancaman di Perbatasan Negeri kita. Sebuah isu serius yang kompleks. Lalu, adakah yang berubah dari cara dia menulis? Tidak.
Maria tetap seperti Maria dulu, yang kala’u menulis rasanya seperti duduk di depan kita, bercerita dengan semangat berapi-api. Renyah, gurih, enak dibaca dan sedikit “nakal”. Begitulah Maria. Kostrad lain lagi. Ini institusi militer yang usianya bahkan lebih tua dari ayahnya Maria sekalipun. Berdiri sejaktahun 1963, kiprah, peran dan prestasi Kostrad adalah jaminan mutu dalam dunia militer di Indonesia. Kesetiaannya pada Ibu Pertiwi tak diragukan satu langkahpun. Demikian pula komitmen dan kemampuannya di lapangan, termasuk dalam tugasnya mengamankan “teras rUmah” kita di Kalimantan.
Kombinasi dua hal inilah yang Anda dapatkan dari buku ini. Isu serius disampaikan dengan tulisan yang ringan dan enak dibaca. Buku ini akan menggugah sedikit atau banyak rasa nasionalisme diri kita yang mungkin mulai menipis bahkan hilang.
Mudah-mudahan buku ini menambah rasa cinta kita kepada tanah air dan dapat memberikan gambaran serta informasi kepada pembaca tentang kehidupan di batas negeri.
– Letjen TNI M. Munir, Panglima KOSTRAD
Buku ini wajib dibaca oleh setiap anak muda Indonesia yang masih mengaku ada Garuda di dadanya. Serius, ringan, renyah dan lucu. Buku yang sangat inspiratif.
– Dr. Adhyaksa Dault, Ketua Umum ASPIRASI INDONESIA
Buku ini menguak fakta paling jernih tentang kiprah Kostrad di perbatasan, khususnya di Kalimantan Barat – Serawak.
– Letjen. TNI. Purn. Dr. (HC). H. Sutiyoso, SH
Sedih baca buku ini. Tapi aku angkat seribu topi untuk mereka yang mampu berdiri tegak menjaga martabat diri dan bangsa di perbatasan.
– Happy Salma, Aktris
Membaca kisah tentara Kostrad di tapal batas ini, mata saya jadi terbuka. Hari-hari di perbatasan adalah provokasi negeri jiran, medan yang berat, semangat merah putih di dada, kualitas pertahanan kita, dan tak lupa, sisi kehidupan yang jenaka.
– Harun Mahbub, Wartawan Tempo
Wilayah perbatasan adalah daerah terdepan negara yang gigih menjaga wilayah negeri ini. Kita harus menghargai mereka. Usaha Maria Dominique membuat buku ini adalah salah satu ikhtiar itu. Menyentuh dan sangat menarik.
– Ingrid Widjanarko, Aktris
Reviews
There are no reviews yet.