Seni Mengelola Tim Media Sosial
200 Tips Ampuh Meningkatkan Performa Organisasi di Internet dengan Anggaran Terbatas
Cocok sebagai rujukan dalam membentuk tim medsos di organisasi Anda, cara melahirkan influencer dari internal organisasi, meningkatkan jumlah konten yang diproduksi masyarakat tentang organisasi Anda, mengelola krisis komunikasi, mengurangi biaya organisasi, menumbuhkan budaya digital, menghadirkan organisasi Anda di telepon genggam setiap orang dengan lebih bermakna serta menyenangkan, dan banyak manfaat lainnya.
SEPULUH MANFAAT BUKU INI:
- Meningkatkan jumlah konten yang diproduksi masyarakat tentang organisasi Anda. Mengelola medsos adalah mengelola pikiran. Pelajari daftar isi buku ini sebelum membaca halaman lain.
- Menghemat biaya organisasi. Medsos, website adalah properti, semakin dikelola, semakin ramai dikunjungi, semakin berkurang biaya iklan. Mahal bayar influencer?, mari berpikir melahirkan influencer dari dalam organisasi Anda.
- Menghadirkan Anda dan organisasi Anda di telepon genggam setiap orang, dengan lebih bermakna dan menyenangkan.
- Mencengah korupsi dan merawat kesetaraan. Pimpinan organisasi Anda diawasi sejak perencanaan. Banyak pemimpin, kepala daerah tidak korupsi dan menolak jadi „Raja‟ karena „Kecerewetan‟ pengguna medsos. Buku ini menjelaskan cara mengelolanya.
- Menumbuhkan budaya digital, kesadaran perlindungan data pribadi dan organisasi, semangat membara untuk membuat medsos sendiri, mesin pencari dan berbagai aplikasi. Budaya digital mendorong organisasi Anda untuk berpikir global demi kejayaan NKRI.
- Sebagai rujukan dalam pembentukan tim medsos bagi organisasi bisnis, pemerintah, pendidikan, yayasan, koperasi dan organisasi nirlaba lainnya. Buku ini menjelaskan tahapan pembentukan tim medsos, rekrutmen, pembagian tugas dan berbagai model tim medsos. 126 Konten dan aktivitas pelibatan publik, pengelolaan medsos tokoh, kepemimpinan digital, penyelesaian krisis komunikasi, pengelolaan grup percakapan online, anggaran tim medsos, penyusunan strategi komunikasi, kalender medsos, 60 catatan terkait literasi dan banyak tips lainnya.
- Menghidupkan kesadaran publikasi dan dokumentasi di organisasi Anda. Dalam menyelenggarakan kegiatan, banyak organisasi lebih fokus pada partisipasi (jumlah peserta, siapa yang hadir) dan pengorganisasian kegiatan, namun mengesampingkan publikasi dan dokumentasi. Padahal aspek ini diperlukan generasi yang hidup setelah kita. Publikasi dan dokumentasi adalah bagian dari kesadaran sejarah.
- Mengubah struktur organisasi. Internet sudah ada sejak 1969, dan masuk Indonesia sekitar tahun 1990-an. Sedangkan medsos hadir di Indonesia tahun 1997. Sayangnya banyak struktur organisasi lambat beradaptasi. Tim medsos belum dianggap penting. Buku ini meminta agar tim medsos tidak sekadar dibentuk, tapi dimasukkan dalam struktur resmi organisasi.
- Sebagai bekal hidup. Belajar tentang internet, medsos, konten, pemasaran, pelibatan publik menjadikan Anda sebagai sosok yang sangat diperlukan di era digital ini. Sebesar keinsyafanmu, sebesar itu pula keberuntunganmu.
- Menambah jumlah produsen konten. Coba hitung berapa jumlah organisasi di Indonesia. Jika seluruhnya produsen, maka Indonesia akan memengaruhi dunia dengan konten. Sumber utama konten adalah kegiatan organisasi. Kegiatan adalah konten, membuat konten adalah kegiatan. Usia kita pendek, usia organisasi dan konten yang dilahirkannya panjang. Gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan konten.
SIAPA PENULIS BUKU INI?
- Buku ini ditulis oleh Hariqo Wibawa Satria, M.HI.
- Direktur Eksekutif Komunikonten (Institut Media Sosial dan Diplomasi)
- Narasumber di beberapa stasiun TV Nasional seperti TV One, Metro TV, CNN Indonesia, Net TV, MNC News, Berita Satu TV dll tentang media sosial.
- Narasumber tentang pasar bebas ASEAN, diplomasi, pemanfaatan media sosial, bela Negara di Kementerian Luar Negeri, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Sekolah Dinas Luar Negeri, Kemenko PMK, Dewan Ketahanan Nasional, Komisi Penyiaran Indonesia, berbagai organisasi non-pemerintah, organisasi kemahasiswaan, pondok pesantren.
- Pendiri komunitas peduli ASEAN
- Terlibat aktif sebagai sukarelawan dalam mengkampanyekan tantangan dan peluang pasar bebas ASEAN dan pasar bebas dunia
- Aktif menulis dan menyampaikan pendapat tentang literasi digital, media dan diplomasi digital, dimuat di kominfo.go.id, tempo.co, detik.com, kumparan.com, kompas.com, liputan6.com, republika, tribunnews, tirto.id, nu online, merdeka.com, viva.co.id, brilio.net, jppn.com, jawapos.com, rakyat merdeka, suara merdeka, media Indonesia, sindonews, koran sindo, koran republika, antaranews, trijaya FM, RRI, infonawacita, CNN Indonesia, indopos, hukumonline, MNC news chanel, berita satu TV.
- Tiga besar dari 303 pemuda dalam program THE NEXT LEADER yang diadakan The Leads Institut Universitas Paramadina dan Metro TV pada tahun 2009.
- Pernah bekerja di Komisi Penyiaran Indonesia Pusat (2010-2013), Humas Pemkot Bogor, dan Kwarnas Gerakan Pramuka (Andalan Nasional Bidang Kominfo).
Reviews
There are no reviews yet.