Tradisi pembacaan Maulid Barzanji di Indonesia dibawa oleh Syekh Maulana Malik Ibrahim, guru para Wali Songo. Tradisi ini dikenalkan saat berdakwah di pesisir Sumatera Timur hingga Pantai Utara Jawa. Berkat jasa Wali Songo, kitab ini tidak hanya dibacakan pada perayaan hari lahir Nabi Muhammad saw. saja, melainkan juga diambil manfaat dan keberkahannya di berbagai macam acara, mulai dari khitan hingga perayaan hari pernikahan.
Kitab ini sangat istimewa, berisi riwayat hidup Rasulullah saw. yang dikemas lewat narasi yang sangat sastrawi. Kitab ini juga mengajak kita untuk mengenal ciri khas fisik Rasulullah dan meneladani keluhuran akhlak sosok manusia paling sempurna di muka bumi ini. Tidak hanya itu, kitab ini juga menyajikan silsilah kakek moyang Nabi Muhammad hingga Khulafa ar-Rasyidun.
Syekh Nawawi al-Bantani (1813¬–1897 M) dalam penjelasan (syarah) Maulid Barzanji ini menunjukkan betapa tradisi melantunkan Barzanji dalam berbagai kesempatan adalah sebuah kegiatan yang amat mulia. Kisah Nabi saw. dalam kitab yang sangat terkenal ini dielaborasi lebih dalam oleh Syekh Nawawi, ulama tanah Jawa yang mendunia. Selamat meneladani perangai sosok mulia junjungan alam semesta!
Siapa penulis buku ini?
Syekh Nawawi al-Bantani lahir pada tahun 1230 H/1813 M. Nama kecilnya adalah Muhammad Nawawi bin Umar bin Arabi al-Bantani, anak sulung dari tujuh bersaudara. Ayahnya adalah Syekh Umar al-Bantani, ulama dan penghulu desa yang masih mempunyai hubungan nasab dengan Maulana Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati Cirebon hingga sampai kepada Rasulullah saw. Nama Syekh Nawawi al-Bantani semakin masyhur ketika dia ditunjuk sebagai Imam Masjidil Haram, menggantikan Syekh Ahmad Khatib al
Minangkabawi. Tidak hanya dikenal di kota Makkah dan Madinah saja, sosoknya bahkan mulai dikenal hingga seluruh penjuru dunia. Selepas itu, Syekh Nawawi berkonsentrasi menulis sejumlah kitab yang membahas berbagai ilmu keislaman, mulai dari tafsir, fikih, ushuluddin, ilmu tauhid, tasawuf, sejarah Islam, tata bahasa Arab, hadis, dan akhlak. Karyanya amat banyak, bahkan diperkirakan lebih dari 100 judul kitab.
Apa saja isi buku ini?
– Menceritakan perjalanan Nabi secara lengkap: mulai sebelum kelahiran sampai wafat. – Mengurai nasab kakek moyang Nabi beserta kisah mereka.
– Membahas Isra Mi’raj
– Menjelaskan hukum perayaan maulid.
– Mendeskripsikan perangai luhur dan fisik Nabi.
Mengapa buku ini ditulis?
– Sebagai bacaan yang mampu merepresentasikan perjalanan Nabi secara lengkap. – Menjelaskan aspek nasab Nabi beserta kehidupan kakeh moyang Nabi yang penuh dengan hikmah dan pembelajaran.
– Secara khusus buku ini menjelaskan hukum perayaan maulid dan rasio-rasio ilmiah yang menguatkan dasar hukum yang diambil.
– Sebagai bacaan yang diharapkan mampu menumbuhkan mahabbah (rasa cinta) kepada Nabi saw.
Reviews
There are no reviews yet.