SIAPA PENULIS BUKU INI?
Nama lengkap beliau ialah Abdul Hamid bin Ali bin Abdul Qadir Khatib bin Abdullah bin
Mujirah. Dalam Mukhtashar Nasyr an-Naur wa az-Zuhar disebutkan bahwa beliau berasal
2
dari Jawa, tetapi lahir di Makkah, pada tahun 1277 H/1860 M (riwayat lainnya, sebagaimana
tercatat dalam Siyar wa Tarâjim, menyebutkan beliau lahir pada tahun 1280 H/1863 M).
Syekh Abdul Hamid dikenal sebagai seorang penyair yang andal. Beliau tumbuh besar di
lingkungan keluarga yang religius dan mencintai ilmu. Sejak kecil, beliau telah menghafal
al-Quran dan berbagai kitab klasik, di antaranya al-Âjurûmiyyah, Alfiyyah, ar-Rahbiyyah,
as-Sanûsiyyah, Matn as-Sullam, az-Zubad, dan lainnya.
Di Makkah, Syekh Abdul Hamid belajar kepada para ulama terkemuka, di antaranya Sayid
Ahmad Dahlan, Sayid Utsman Syatha, serta saudaranya, Syekh Abu Bakar Syatha, juga Sayid
Husein al-Habsyi. Kepada mereka, beliau belajar ushul fikih, tafsir, hadis, dan tasawuf. Semua
gurunya itu memberi ijazah sehingga beliau diperkenankan mengajarkan berbagai disiplin
ilmu tersebut. Dari sana, Syekh Abdul Hamid mulai mengajar di kediamannya, lalu berlanjut
di Masjidil Haram. Di Rumah Allah inilah beliau menulis banyak karya berharga. Selain itu,
beliau kerap melakukan perjalanan intelektual menuju Mesir, menimba ilmu kepada para
ulama terkemuka di al-Azhar. Beliau wafat di Makkah pada tahun 1334 H/1915 M.
Beberapa karya beliau yang terkenal ialah Irsyâd al-Muhtadî Syarh Kifâyah al-Mubtadî;
al-Anwâr as-Saniyyah Syarh Matn ad-Durar al-Bahiyyah; serta Nafahât al-Qabûl wa
al-Ibtihâj fi Qishshah al-Isrâ` wa al-Mi’râj.
Fikih Darurat dianggap sebagai istilah fikih teranyar, meski sebenarnya tidak. Dari buku ini kita jadi tahu bahwa Fikih Darurat sudah ada sejak zaman dulu. Ia bagian dari fikih Islam yang autentik, memiliki metode dan legalitas yang berlandaskan sumber-sumber pokok Islam serta kaidah-kaidah fikih atau ushul fikih yang telah disepakti oleh para ulama.
KIFAYATUL ATQIYA Kejar Duniamu, Prioritaskan Akhiratmu Syarah Nazham Hidayatul Adzkiya Syekh Zainuddin al-Malibari Sayid Abu Bakar Syatha Penulis : Sayid Abu Bakar Syatha Genre :...
“Air terbaik di muka bumi adalah Zamzam.” — Nabi Muhammad saw. (HR.Thabrani)Zamzam adalah air paling mulia di muka bumi. Sejarahnya merentang mulai dari masa Bapak para Nabi, Ibrahim as. Inilah air yang menjadi penolong saat Ismail as. dan Hajar kehausan di ceruk Mekah. Allah swt. mengutus Jibril as. untuk membuat air ini memancar ke permukaan bumi. Zamzam juga memiliki tempat yang sangat istimewa bagi Rasulullah saw. Inilah air yang digunakan untuk menyucikan diri dan jiwa beliau sebelum Isra’ Mi’raj. Inilah sumber air yang digali sendiri oleh kakek beliau, Abdul Muthallib, setelah sekian lama hilang. Air Zamzam pun memiliki berbagai khasiat dan berkah. Nabi bersabda, “Air Zamzam sesuai dengan niat orang yang meminumnya.” Orang-orang sakit tersembuhkan atas berkah meminum Zamzam. Doa-doa terkabulkan dengan perantara Zamzam. Para ulama dan orang awam telah membuktikan keistimewaan Zamzam ini. Buku ini menghadirkan segala pemahaman yang Anda butuhkan tentang air Zamzam. Sejarah, nama-nama, keistimewaan, adab, khasiat, hukum fikih, sampai syair-syair tentang air Zamzam terangkum lengkap dalam buku ini. Puluhan buku ditulis untuk menjelaskan keistimewaan dan sejarah air Zamzam. Namun, buku yang ada di tangan Anda ini bisa disebut salah satu karya paling lengkap tentang Zamzam yang pernah ditulis. Selamat membaca! “Sungguh Zamzam adalah air yang diberkahi, nutrisi yang mengenyangkan, dan obat bagi penyakit.” — Nabi Muhammad saw. (Musnad al-Bazzar)
Sinopsis Di era media sosial sekarang, semua orang bisa dengan bebas bicara apa saja. Tidak heran jika banyak orang yang ucapannya ngawur, sangat tidak logis...
Endorsment
“Syekh al-Qalyubi ingin menegaskan kita bahwa kisah-kisah ini bersifat alegori dan didaktik. Maknanya bukan merujuk pada historisnya, rujukan objektifnya, atau rujukan rasional, melainkan kemampuannya merangsang pembaca dalam menemukan makna yang sesuai dengan dirinya.”
Kiai M Jadul Maula, Ketua Lesbumi (Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia) PBNU 2022—2027
Apa saja isi buku ini?
Berisi 300 kisah pendek seputar ajaran Islam, Nabi, Wali, tokoh besar Islam, dan kejadian alam
Apa Keunggulan Buku Ini?
Pengantar oleh Kiai Jadul Maula, Ketua Lesbumi PBNU
Dikemas dengan bahasa yang ringan dan sarat akan hikmah
Menjelaskan konsep-konsep beragama melalui rentetan kisah menarik
- Dicantumkan pohon nasab Nabi dan Khulafa ar-Rasyidun. - Dilengkapi teks Barzanji. - Disebutkan perawi setiap hadis. - Dikemas dengan cerita mengalir tanpa mengurangi isi kitab.
Ditulis oleh bapak ilmu tasawuf yang menjadi guru dari para sufi.
Dilengkapi Kata Pengantar Ahli dari Prof. Abdul Kadir Riyadi, Ph.D, guru besar Tasawuf UIN Sunan Ampel
Dilengkapi teks Arab untuk setiap ayat al-Quran, hadis, dan kalam-kalam ulama
Setiap hadis diberikan keterangan perawi
Terjemah yang mudah dipahami dan bahasa yang mengalir
Penjelasan yang ringan dan istilah tasawuf yang mudah dimengerti
Penjelasan tasawuf yang dikombinasikan dengan pendekatan psikologis sehingga melahirkan sebuah pemaparan self-improvement Islam yang dahsyat dan mudah dimengerti