Blurb
Siapa yang tidak ingin hidup bahagia? Bisa dibilang semua orang ingin merasakan kebahagiaan dalam hidupnya, termasuk Kalila.
Sayangnya, Kalila gagal mengartikan kebahagiaan. Ia lupa bahwa bahagia itu bukan berasal dari orang lain, melainkan dari dirinya sendiri. Segala luka dan trauma pun tidak bisa Kalila hindari lagi.
“Kalian sudah puas, kan? Kalian sudah puas melihat aku sakit, melihat aku menderita? Puas, kan?” tanya Kalila lagi. Nada suara gadis itu bergetar.
Di balik rasa sakit itu ada seseorang yang bersusah payah untuk menyembuhkan lukanya. Dia adalah Abit. Laki-laki yang rela mengabaikan masa depannya untuk mengobati keterpurukan Kalila.
Reviews
There are no reviews yet.